- Tegak Lurus (直幹 Chokkan?)
- Batang pohon tegak lurus vertikal ke atas. Pohon dikatakan
memiliki batang yang ideal bila pohon
memiliki diameter batang yang makin ke
atas makin mengecil, dimulai dari bagian batang yang dekat dengan
akar.
Pohon dikatakan memiliki dahan yang ideal bila dahan ada di sisi depan-belakang atau kiri-kanan saling bersilangan satu sama lainnya.
Jarak antardahan makin ke atas makin sempit.
Bentuk akar ideal adalah akar yang bila dilihat dari atas, menjalar ke segala penjuru.
- Tegak Berkelok-kelok (模様木 Moyogi?)
- Batang pohon tegak berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan.
Diameter batang makin ke atas makin mengecil dengan keseimbangan
kiri dan kanan yang baik.
Dahan yang baik adalah dahan yang ada di bagian puncak lengkungan batang pohon.
Dahan yang berada di bagian dalam lengkungan dipotong. Dari pangkal batang hingga bagian puncak pohon dapat ditarik garis lurus, dan orang yang melihat tidak merasa khawatir dengan keseimbangan pohon tersebut.
- Miring (斜幹 Shakan?)
- Batang pohon miring ke satu sisi bagaikan terus menerus ditiup
angin ke arah tersebut. Bagaikan ada benda
yang menghalangi di salah satu sisi, batang pohon tumbuh mencondong
ke sisi lain.
Ciri khas bentuk ini berupa dahan yang ada hanya di bagian puncak lengkungan batang, dan berselang-seling di sisi kiri-kanan dan depan-belakang.
- Sarung Angin (吹流し Fukiganashi?)
/Tertiup Angin[2] - Dibanding kan bonsai bentuk Miring, pohon tumbuh sambil
mengalami paksaan yang lebih kejam.
Batang dan dahan pohon hanya condong ke satu arah.
Batang dan dahan pohon yang condong ke satu sisi jauh lebih panjang daripada tinggi pohon yang diukur dari pangkal batang ke puncak pohon.
Posisi batang dan dahan mirip dengan bonsai gaya Setengah Menggantung, namun batang dan dahan terlihat membentuk garis paralel.
- Menggantung (懸崖 Kengai?)
- Pohon diibaratkan tumbuh di permukaan dinding terjal yang berada di tebing tepi laut atau dinding lembah terjal.
Batang pohon tumbuh bagaikan menggantung ke bawah tebing.
Puncak pohon tersebut menggantung jauh hingga melebihi dasar pot.
Bila puncak pohon tidak melebihi dasar pot maka bonsai disebut Setengah Menggantung (Han Kengai).
- Batang Bergelung (蟠幹 Bankan?)
- Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan kecenderungan memilin diri. Batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular yang sedang bergelung.
- Sapu Tegak (箒立ち Hōkidachi?)
- Batang tegak lurus hingga di tengah sebelum dahan dan ranting tumbuh menyebar ke segala arah.
Puncak pohon sulit ditentukan dari sejumlah puncak dahan yang ada sehingga bentuk bonsai ini mirip sapu dari bambu.
Keindahan bonsai gaya ini dinilai dari percabangan dahan yang rapi, dan titik dimulainya persebaran dahan dan ranting ke segala arah, tinggi pohon, dan keseimbangan unsur-unsur tersebut.
- Menonjolkan Akar (根上り Neagari?)
- Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang kejam, bagian pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar di atas tanah bagaikan akibat diterpa angin dan hujan.
- Berbatang Banyak (多幹 Takan?)
- Dari satu pangkal akar tumbuh tegak lebih dari satu batang
pohon.
Bila tumbuh dua batang pohon, maka bonsai disebut Berbatang Dua (Sōkan). Bila ada tiga batang pohon, maka disebut Berbatang Tiga (Sankan). Bonsai berbatang lima atau lebih disebut Tunggul Tegak (Kabudachi).
Batang berjumlah ganjil lebih disukai.
Selain bonsai berbatang dua, bonsai dengan batang berjumlah genap tidak disenangi dan tidak dibuat.
- Akar Terjalin (根連なり Netsuranari?)
- Akar dari sejumlah batang pohon dari satu spesies (tiga batang pohon atau lebih) saling
melekat dan berhubungan satu satu sama lainnya.
Bentuk ini juga dapat berasal dari batang pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan terkubur di dalam tanah.
Bagian yang dulunya adalah dahan pohon, berubah peran dan tumbuh sebagai batang pohon.
Dari batang pohon tersebut keluar akar, dan akar tersebut terjalin dengan akar pohon asal.
Bentuk yang mirip dengan Akar Terjalin disebut Rakit atau Tumbuh dari Batang (Ikadabuki).
Bonsai berbentuk Tumbuh dari Batang juga berasal dari pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan dahan berubah peran menjadi batang.
Perbedaannya dengan Akar Terjalin terletak pada akar yang hanya ada di satu tempat.
Seperti halnya bonsai Berbatang Banyak, pohon berbatang genap tidak disukai.
- Kelompok (寄せ植え Yoseue?)
- Lebih dari satu pohon ditanam bersama dalam satu pot dangkal
atau ditanam di atas batu.
Pohon yang ditanam dapat saja beberapa pohon dari satu spesies, atau campuran dari beberapa spesies berbeda.
Nilai kreativitas karya dapat ditinggikan dengan perpaduan benda-benda hiasan yang diletakkan sebagai tambahan.
- Pohon Sastrawan (文人木 Bunjinki?)/Bebas[2]
- Bentuk bonsai ini asal usulnya dari meniru bentuk pohon dalam
nanga.
Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman Meiji sangat menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah dahan sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.
- Pohon Tak Lazim (代わり木 Kawariki?)
- Bentuk ini dipakai untuk menyebut bonsai yang tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk-bentuk bonsai yang lazim.